UPACARA BERSAMA DI CABANG RUTAN KOLONODALE DAN KEGIATAN ANGGOTA RAPI MOROWALI UTARA DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT KEMERDEKAAN R.I KE-71 TANGGAL 17 AGUSTUS 2016
cctv
Senin, 05 September 2016
Senin, 25 Juli 2016
MEMBUAT ANTENNA MOBIL 40M MURAH DAN MUDAH ANTENA MOBIL 2 MTR CONVERT KE HF
MEMBUAT ANTENNA MOBIL 40M
MURAH DAN MUDAH
ANTENA MOBIL 2 MTR
CONVERT KE HF
1. Siapkan Antenna VHF 2 mtr. (5/8 lamda), yang sudah di seting di Frek kerja 2 Meter.
3. Siapkan PVC 1" 11cm. + 2 dop 1".
4. Kawat email 1,5mm .
5. Pasang 2 Konektor pada dop PVC, atas untuk Female, bawah tuk Male.
6. Lilit Kawat email Untuk :
- 27Mhz. 11 Lilit. spasi 0,5cm. bisa kurang lebih
- 11 Mhz 28 Lilit. ( rapat ) bisa kurang lebih
- 7 mhz 58 Lilit. ( rapat ) bisa kurang lebih
7. Biarkan untuk Output ( Female) hanya terpasang Iner nya saja. (+). untuk tersambung ke antena Larsen 2 meter atau digabung.
2. Siapkan Konektor SMA Jack Male & Female.
Sample
Ket, Jika menggunakan kawat yang tepat akan didapat swr rendah, jika hasilnya SWR masih tinggi, bisa menggunakan Capasitor atau lilitan tambahan dari trap iner ke ground sebanyak 3 - 5 lilitan, dicari impendanasi yang menunjukan 50 Ohm atau swr terendah.
Pastikan Gater antenna mendapatkan Ground Bodi kendaraan, usahakan sependek mungkin penggunaan kabel Groundnya. ( Ini banyak yg menjadi penyebab swr tidak didapat yang terendah),
Untuk Antenna HF ini saya anggap mutlak.
Jika ingin menggunakan Gater Magnet, agar didapat swr rendahbisa menggunakan MAT50 buatan Diamond yang bekerja dari 7-50 MHz
TYPE 1/4 WAVELENGTH
Siapkan konektor buat Rg8 dan Fiber pancing 150cm
Kawat email 0,8-1mm ( tidak mau beli, bongkar trapo power suplay anda he..he..he..)
Caranya :
Ujung bawah lubangi kiri 5cm untuk memasukan kawat (yang nantinya akan disolder ke konektor)
Kawat email diikat bersamaan diujung fiber atas.
lilit/lurus sepanjang 15 cm, lalu lilit rapat kira-kira 30cm kebawah,
sisa nya lilit renggang sampap keujung bawah fiber lalu masukan lubang yangtelah disiapkan,-
masukan ke konektor rg8 tadi,
jangan disolder dulu, tes dulu - di frek berapa resoansi antena tersebut denan swr terendah.
jika ada pada frek lebih rendah dari 7mhz, tarik lilitan terbawah sampai ke frek yang dihendaki,
Jika sudah sesuai, solder dikonektor tsb.
Jika Frek lebh tinggi, tambah lilitan bagian bawah sampai sesuai frek yang dihendaki,
Jika belum bisa mendapat swr 1,1 bisa anda copling dengan capasitor keramik dari bodi/ke Ground ke iner nya di persimpangan Fiber bawah.
Berlaku untuk frek lainnya 30 - 3,8 mhz.
Potong fiber pancing bagian bawah sekitiar 55 cm
Masukan Pecut larsen ke Fiber atas, 9 yang tentunya sudah dilubangi. bagian bawah pun sama dilubangi untuk kawat ke konektor Rg8,
Mulai dari fiber atas emaill dililitkan sepanjang 25cm, sisanya lilit renggang keujung fiber bawah, masukan lunagnya, solder ke konektor rg8,
untuk pengatiran frek matchingnya, diatur sesuai diatas tadi.
Jadilah antenna mobil model Hamstick 1/4 Wave
Jika sudah fix antenna matching di frekuensi dihendaki, bungkus dengan kabel bakar atau apa saja supaya menarik,
sample di frekuensi 7.077mhz, dibungkus menjadi di 7.055mhz
Jika ingin lebih kreatif
Beli Pecut Larsen atau kawat kuningan buat las 1m (tersedia)
Bagian coil/lilitan kawat ditutup isolasi atau kabel bakar sesuai warna,
Membuat antenna Antenna VHF (144mhz) mobile/Base 5/8 Lambda
Membuat antenna
Antenna VHF (144mhz) mobile/Base 5/8 Lambda
Rumus : (300/144)x 5/8 = 1.30m x 95% = 1.23m ( Panjang )
Batang untuk antenna mobile banyak dijual di toko antenna dengan panjang 125cm harga kira2 50rb.
Untuk Coilnya sediakan kawat tembaga 2mm panjangya 1/8L(24cm) atau 1/4L(48cm). sebaiknya 24cm. putar sebanyak 6 putaran pada pvc 1/2", iner di Trap pada tengah2 putaran,
Jika di pasang di mobile biasanya resonansinya akan sedikit bergerak ke frek lebihh rendah,
Jika dipasang sebagai antenna portabel, memerlukan radial sepanjang 1/4 lambda sebanyak minimal 3 buah, semakin banyak semakin baik.
Atau ditala ulang dengan memperpendek panjang whip, atau memrenggangkan/mensempitkanl spasi putaran.
Catatan. diperbesar spasi putaran akan menurunkan frekuensi resonansi begitu sebaliknya.
Jika ingin menjadi 2 x penguatan 5/8L, kita bisa menambahkan dibagian reflektornya sepanjang 5/8L, sama panjang dengan atasnya, dan di beri radial 1/4L minimal 3 buah, maka gain akan bertambah 2 kali lipat, kita menjadi 3db. atau dibuat seperti hygain,V2R antenna refeater menggunakan radial bertumpuk, akan membuat penerimaan semakin baik.
Ini adalah atenna dipole vertikal.
HY-GAIN V-4R
Banyak model antena untuk meningkatkan penguatan db Gain dengan sistim collinear, dengan versinya, umumnya penguatan dengan 3 x 5/8L, seperti dari Cushcraft G7,Ringo Ranger, diamond F23H, dengan mengklaim mencapai gain 7db.
Pembalik Phase
Antenna F23H dengan Phasing panjang 1/4 lambda yang di coilkan,
Antenna Ringo Ranger Phasing panjang 1/2 Lambda dipolted,
Antena G7 Phasing coil panjang 1 lambda di coilkan pada panjang 1/4 Lambda.
Keunggulan G7 adalah lebih tinggi dari antenna lainnya dan lebih mahal karena membutuhkan bahan yang lebih kuat, untuk penguatannya sama dengan yang lainnya.
Banyak cara model antenna collinear untuk menambah db-gain denganmenempatkan sudut radial agar membentuk polarisasi pancaran lebih kuat.
Tapi Jika anda penggemar Antenna VHF vertikal coba rasakan antenna VHF collinear Sigma-4 tuk 2M dengan antenna terkuat vertikal lainnya.
Untuk saya antenna Vertikal collinear Sigma4 ini sangat memuaskan pancaran maupun Risipnya. dengan tinggi 2-5/8 Lambda.
Membuat Antena sigma4 VHF sederhana dengan kualitassama baiknya,
membuat sigma4 sebernarnya tidak ada bedanya dengan membuat antena J pole, hanya untuk memcari impendasinya untuk Jpole menggunakan trapshort, Sigma pun bisa saja dengan cara trapshort disini kita menggunakan gamma match (capasitor variable matching), untuk radial 50cm (1/4Lamda) 4bh, lingkaran 1m (1/2lamda), untuk radiator awal 7/8lamda ( 300/f x 7/8) x 95%, kira2 1.7m, jika menggunakan trapshort iner shortkan ke radiator, outernya short kanke radial,antara 5cm dari bawah, kalau menggunakan gamma match gunakan pipa 1/2"15cm dan buat tengahnya pakai as alum 6mm bosa menggunakan kawat las, kuningan apa saja.
untuk phasing coil awal supaya matching dengan perpanjangan 5/8lamda, gunakan kawat 1/2 lamda ( jangan 1 lamda, tidak akan resonan) yang dililitkan ke paralon 3/4 inci sepanjang 1/4 lamda kira 50cm, diberi radiator sepanjang 5/8 lamda, untuk phasing ke 2 dan seterusnya menggunakan kawat 1 lamda, silahkan buat berapa penguatan 5/8 lamda, gambar diatas penguatannya sebesar 8db,
catatan: untuk phasing coil, 1/2 lamda untuk frek 144 kira2 92cm, tidak perlu melihat jumlah lilitannya tapi panjang kawatnya. jika dililitkan ke diameter yang lebih kecil bisa saja, yang enting panjang kawatnya sama.
Cara Membuat Antena HUTSLER Lengkap Dengan Rumusnya
Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya
Projec kita kali ini adalah Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya yang di pakai untuk radio komunikasi terutama pada band vhf yang memang sangat banyak penggemarnya,untuk menumbuhkan kreatifitas para breakermania sering para pengurus organisasi radio baik rapi ataupun orari atau komunitas radio yang lain mengadakan lomba membuat antena,dengan kriteria penilaian dari mulai model,kerapian dalam pengerjaan,daya pancar dan lain lain.
Di samping itu ada juga sebagian breaker yang menjajal antenanya untuk ajang balapan(ngetrek)antar lokal bahkan sampai antar kota ataupun antar propinsi,meskipun hal ini hal ini tidak di benarkan,dan di antara antena yang jadi andalan saat ini adalah antena jenis HUTSLER G7,antena ini memang paling besar penguatanya 7db maksimal di bandingkan dengan antena RING O atau antena TELEK yang juga cukup populer.
Di samping penguatan yang lebih besar di banding yang lain antena ini juga lebih terlihat gagah di pandang bagi pemiliknya,sebelum kita mulai merakitnya kita persiapkan dulu bahan yang kita perlukan untuk membuat antena HUTSLER G7 antara lain;begel untuk memasang sirip-begel untuk mengaitkan antena dengan tiang penyangga,paralon- pvc 3/4" panjang 150cm,-pipa paralon pvc 1/2" panjang 70cm-pipa aluminium 1"panjang 150cm,kemudian pipa aluminium 7/8"panjang cm 75 cm,pipa aluminium 3/4" panjang 75 cm , pipa aluminium 5/8" panjang75cm,pipa aluminium 1/2panjang 175 cm.
Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya sebenarnya mudah cukup kita melihat gambar yang kami tampilkan di sini hanya saja yang akan kami uraikan lebih detail adalah bagian pembuatan loading coil,karena ini adalah kunci dari antena HUTSLER,baik buruknya kualitas antena adalah pada loading coil yang kita buat,bahkan tidak sedikit orang yang melapisi kawat loading coil dengan perak bahkan emas untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pengalaman kami pada awal kami mengenal antena hutsler dan ingin membuat sendiri,kami hanya bertanya ke komunitas radio tentang jumlah dan diameter kumparan/loading coil dan jawabanya berbeda beda ada yang jumlahnya 70 kumparan ada yang 80 kumparan ahirnya kami mulai membuat antena dengan loading coil 70 kumparan dan diameter kawat 1mm diameter kumparan 15mm,setelah kami rakit ternyata tidak bisa mancar maupun menerima pancaran,kemudian kami mencari info ke teman yang lain ahirnya kami dapat rumus loading coil yaitu 1 lamda,dengan bekal rumus ini ahirnya kami praktikkan dan alhamdulillah jadi,bisa mancar maupun menerima pancaran dari lawan bicara kita.
Dengan pengalaman kami ini ahirnya kami simpulkan bahwa rumus loading coil 2 dan 3 adalah 1 lamda meskipun saya tanyakan sumbernya juga kurang jelas,dan sampai saat ini masih kami yakini rumus ini relevan ,jadi kita tidak usah mikir 70/80 kumparan yang penting panjangnya kawat 1 lamda kemudian kita lilikan dengan diameter -+5mm kemudian kita tarik sepanjang 50cm seperti gambar di samping maka jarak antara kumparan akan menyesuaikan dan hampir sama jaraknya,dengan cara ini kami yakin praktik membuat antena akan lebih mudah dan kami jamin jadi.
Untuk inti dari loading coil ini ada yang menggunakan fiber atau bahan apa saja asalkan bukan kondukto(bahan logam)untuk kami sendiri loding coil 2 dan 3 tanpa inti jadi seperti cara di atas kawat kita lilitkan pada batang besi kemudian di lepas dan di tarik sepanjang 50cm jadi berbentuk seperti per.
Untuk merakit antena ini bebas yang penting antara elemen dan loading sambunganya bagus dan tahan dalam jangka waktu yang agak lama,untuk pengalaman kami untuk penyambungan antara loading dan elemen adalah kita potong ujung pipa elemen agak lancip kemudian di lubangi dengan bor lalu kawat loading kita kaitkan dan kita baut dengan kuat,begitu pula dengan ujung yang lain dan alemen berikutnya seperti terlihat pada gambar.
Setelah selesai merakit loading coil dan elemen saatnya kita rakit keseluruhan antena,sebelum kita uji coba pastikan hubungan dari conector kabel sampai ujung antena terhubung dengan baik,di cek dengan multi tester,selanjutnya untuk panjang elemen bisa kita atur sesuai kebutuhan di mana frikwensi kita akan beroperasi/memancar dengan menggunakan swr meter atau bisa juga dengan rumus 5/8 lamda,sedangkan untuk diameter elemen menyesuaikan yang penting makin ke atas makin kecil,kita bisa memiih yang sesuai di toko.
Demikian sedikit pengetahuan yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini tentag Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya mudah mudahan dapat membantu bagi yang membutuhkan dan dapat bermanfaat bagi kita semua selamat mencoba salam sukses dan terima kasih.
Minggu, 22 Mei 2016
Tanya Jawab tentang HT
Dikirim oleh Kang Lintas HT, News, Rakom 15.46
Apakah ada ijin kepemilikan HT?
- Tidak perlu ijin apapun jika HT hanya digunakan untuk memonitor (hanya receive tanpa transmit).
- Ijin diperlukan jika HT digunakan sebagai alat komunikasi dua arah (transmit dan receive), baik untuk keperluan amatir radio maupun bisnis
- Hanya pihak Balai Monitoring (BALMON) yang berhak melakukan sweeping. Petugas polisi, anggota ORARI/ RAPI saja tidak berhak melakukan sweeping jika tanpa disertai petugas Balmon yang dilengkapi surat tugas.
Bagus mana antara HT VHF dan UHF?
- Keduanya sama bagusnya, hanya berbeda di band frekwensi yang dipergunakan. Pilihlah sesuai kebutuhan anda (atau sesuaikan dengan frekwensi yang digunakan team anda).
- Kelebihan VHF adalah signal di udara bebas merambat lebih jauh dari pada UHF (pada power yang sama).
- Kelebihan UHF adalah lebih mampu menembus hambatan fisik (gedung/ beton/ tembok/ tebing/ pepohonan) daripada VHF.
- Karena harga HT dualband (mampu beroperasi di VHF dan UHF) sangat terjangkau, lebih baik membeli HT dualband.
Berapa jarak jangkauan HT?
- Perlu dipahami bahwa jangkauan HT sangat dipengaruhi oleh posisi dan lokasi HT pemancar dan HT penerima. Jika lokasi bagus tanpa halangan, dalam kondisi ideal sangat mungkin antar HT dengan power 5 watt bisa menembus jarak lebih dari 10km.
- Dalam kondisi banyak halangan fisik (tembok, beton, basement, bawah tanah, gedung, pepohonan, bukit/ tebing), jarak bisa sangat terbatas 50-500m.
- Klaim beberapa merk dengan menyebutkan jarak jangkau tanpa penjelasan tambahan, biasanya hanya trik/ tipuan marketing
- Rata-rata power HT ukuran besar adalah 5 watt, HT ukuran kecil 2 watt dan walkie-talkie antara 0,3 hingga 0,5 watt. Semakin besar power - dalam posisi, lokasi, dan jenis antena yang sama - maka jarak akan semakin jauh.
- Jarak jangkau HT tidak dipengaruhi oleh merk HT.
Lalu, bagaimana meningkatkan jangkauan komunikasi HT?
- Switch setting HT ke High Power. Pastikan battery anda dalam kondisi penuh untuk mendapatkan power maksimal.
- Carilah lokasi yang lebih tinggi dan bebas hambatan (hambatan seperti tembok, pohon, gedung, bukit, kendaraan besar, pagar dll), lebih tinggi dan lebih terbuka, lebih baik.
- Hindari meletakkan HT di pinggang, terutama jika anda memakai handsfree. Posisi di pinggang adalah posisi terburuk, sedapat mungkin pindahkan ke bahu depan / belakang.
- Gunakan antena HT yang lebih baik daripada antena bawaaan. Hati-hati memilih antena, jika salah dapat merusak transmitter HT anda.
- Gunakan fasilitas repeater untuk meningkatkan jangkauan hingga radius 20-80km (tergantung repeater yang digunakan).
Berapa lama daya tahan pakai battery HT?
- Dalam kondisi standby monitor, sekitar 12 - 72 jam, tergantung seberapa sibuk jalur komunikasi.
- Dalam kondisi aktif (transmit dan receive), sekitar 2 - 8 jam, tergantung seberapa sibuk jalur komunikasi.
- Jika tidak dipakai, daya battery tetap akan berkurang dengan sendirinya dari waktu ke waktu.
- Jika battery sudah melemah, gantilah dengan yang baru, sedapat mungkin type Lithium-Ion (ringan, kapasitas besar, bebas perawatan).
Apa saja yang mempengaruhi daya tahan battery HT?
- Semakin sering transmit / memancar, battery semakin cepat habis, ini faktor utama yang menghabiskan daya battery.
- Semakin sibuk jalur komunikasi ketika memonitor (termasuk disini adalah mendengarkan station radio FM di HT dan setting squelch di angka minimum), semakin cepat battery habis
- Volume speaker semakin kencang, battery lebih cepat habis.
- Suhu yang dingin akan menyebabkan performa battery tidak optimal dan lebih sedikit daya battery yang bisa dipakai.
- Penggunaan lampu layar LCD yang terus-menerus ON. Silakan set di AUTO atau OFF.
- Usia battery (biasanya diukur dari berapa kali recharge)
Bagaimana agar HT saya awet dan tidak lekas rusak?
- Pasang antena sebelum memasang battery HT, untuk mencegah tombol transmit PTT tertekan tanpa sengaja.
- Hindarkan memegang HT pada bagian antena saja, karena bisa merusak konektor antena.
- Hindarkan dari kondisi lembab dan terkena percikan air
- Hindarkan dari suhu panas yang berlebihan, misalnya HT ditinggal di dalam mobil.
- Hindarkan charge batery dalam kondisi ON, dalam beberapa kasus, HT rusak karena input voltage yang tidak stabil.
- Hindarkan dari kemungkinan terjatuh, jika perlu pakai handstrap tambahan.
- Jangan memodifikasi rentang frekwensi, baik melalui hardware maupun software, karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada filter HT.
- Hindari transmit terlalu lama. Lebih baik transmit pendek berulang, daripada transmit lama terus menerus.
- Set lampu LCD ke AUTO, tetapi akan lebih baik lagi set ke posisi OFF.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak :)
Mengapa ada beberapa merk dengan bentuk HT dan spefisikasi teknis yang sama persis?
- Ada beberapa merk, misalnya Weierwei, Baofeng, Waccom yang memang merilis type produk yang sama dengan label merk yang berbeda. Hal ini bisa disebabkan karena belum ada patent merk di negara asal, sehingga pemegang merk bisa memesan ke pabrikan OEM dengan merk sendiri, kadang dengan sedikit modifikasi pada casing, namun isi komponen tetap sama.
Apa artinya DUAL WATCH, DUAL STANDBY, DUAL MONITOR di feature HT dualband merk china yang murah meriah ini?
- Semua istilah tersebut di atas mengacu pada kemampuan HT untuk mendeteksi signal di 2 frekwensi, namun hanya bisa menerima (RX) dan memancar (TX) pada 1 frekwensi pada saat yang sama. Signal yang lebih dahulu diterima itulah yang akan didengarkan oleh HT.
- Jika anda menginginkan 1 HT yang bisa mendengarkan 2 frekwensi yang berbeda secara bersamaan, istilah yang tepat adalah TRUE DUAL RECEIVE, pilihan yang sesuai adalah HT Yaesu VX-7R, VX-8DR, atau Icom IC-92A dengan kisaran harga 4 - 5 jutaan, atau ada alternatif baru yang terjangkau, yaitu Wouxun KG-UV8D true dual receive dengan harga di bawah dua juta.
Saya ingin membeli antena aftermarket untuk meningkatkan jangkauan HT, ada saran?
- Pilih konektor antena yang sesuai dengan konektor pada HT anda. Pilihan konektor yang tidak sesuai memang dapat diakali dengan menggunakan adapter, namun akan mengurangi performance antena karena pasti ada loss (kehilangan daya) karena adapter tersebut. Konektor antena HT saat ini adalah jenis BNC, SMA Male dan SMA Female, silakan cek pada spesifikasi HT anda.
- Antena HT aftermarket yang populer adalah merk Diamond dan Comet (Japan), saya sangat merekomendasikan merk ini, namun perlu diperhatikan bahwa merk ini sangat banyak dipalsukan dengan tingkat kemiripan dari versi yang kasar hingga versi yang sangat mirip dengan aslinya, namun beli merk palsu pasti beresiko kerusakan pada pemancar HT karena antena yang tidak match. Merk lain yang mulai populer adalah Nagoya (Taiwan), dengan harga yang lebih murah, price/performance sangat baik. Silakan googling terlebih dahulu untuk mencari review produk sebelum memutuskan untuk membeli. Pilih dengan bijak agar tidak kecewa dengan pilihan anda.
- Antena yang tidak cocok, salah satu indikasinya adalah ada panas di pangkal antena jika dipergunakan untuk transmit kurang dari 15 detik.
Yang manakah HT China yang terbaik?
- Hans, amatir radio Belanda callsign PD0AC telah menguji dan menulis hasilnya di: http://hamgear.wordpress.com/2013/07/15/whats-the-best-chinese-dual-band-ht/
- Secara singkat, Baofeng UV5R, UVB5, UV-82 termasuk dalam nominasi HT china terbaik :)
Apakah HT dualband yang dijual disini bisa berkomunikasi dengan waklie talky yang sama miliki sebelumnya?
- Pasti bisa. yang diperlukan hanyalah setting frekwensi dan tone CTCSS/DCS sesuai dengan frekwensi walkie talkie anda.
Apakah ada walkie talkie yang jangkauannya jauh 20km, harga murah, dan ukuran kecil?
- Tidak ada. Silakan baca artikel ini http://www.ar15.com/forums/t_10_22/604477_.html&page=2#10473346
Komunikasi Darurat
Yang dimaksud dengan komunikasi dalam keadaan marabahaya ialah penyampaian berita-berita pada saat terjadi marabahaya, bencana alam dan penyelamatan jiwa manusia serta harta benda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada komunikasi dalam keadaan marabahaya ini antara lain :
- Persiapkanlah terlebih dahulu berita yang akan disampaikan (bila perlu secara tertulis) agar penyampaian berita efisien dan efektif.
- Usahakan selalu berbicara tepat dimuka mike agar supaya suara/berita dapat diterima dengan jelas, usahakan berbicara dengan nada yang baik, jelas dan perlahan.
- Usahakan untuk menekan tombol PTT selama satu detik, sebelum anda mulai mengirimkan berita, hal ini untuk menjaga awal berita tidak terputus, karena umumnya berbicara lebih cepat daripada dari pada mekanisme tombol PTT.
- Dalam keadaan darurat seorang operator condong untuk berbicara cepat, harus dijaga supaya berita dapat sampai ketujuan dengan lengkap dan tepat, jadi usahakan untuk berbicara perlahan dan jelas, KETEPATAN BERITA ADALAH UTAMA, KECEPATAN ADALAH KEDUA.
- Hindarkan perasaan emosi di udara karena dapat mengeruhkan situasi/keadaan dan membawa kesan negatif terhadap Amatir Radio.
- Gunakanlah kata-kata yang jelas, penggunaan kode Q seyogyanya dihindarkan karena dapat disalah artikan.
- Apabila harus menyebutkan nomor supaya dieja kata per kata, misalnya nomor "satu kosong tiga lima" dan "tidak seribu tiga puluh lima" yang mungkin sulit dicatat.
- Selalu menyebutkan identifikasi yang jelas pada setiap permulaan transmisi jika dipanggil NCS (net control station) atau stasiun lainnya, harus segera mengetahui siapa yang memanggil.
- Jangan mencoba untuk menjadi relay station, apabila tidak diminta oleh NCS (net control station)
- Jangan anda menerima begitu saja berita tanpa dimengerti, artinya tanyakan sekali lagi sehingga anda-benar-benar mengerti maksudnya. Yang terpenting kirimkanlah berita berdasarkan fakta yang sebenarnya tidak berdasarkan desas desus.
- Harus selalu mengetahui secara tepat lokasi anda, sehingga memudahkan stasiun untuk memberikan petunjuk langsung.
- Didalam mengirimkan berita dengan handy Transceiver (HT) usahakan supaya anda tetap berada di posisi pada waktu transit dan tidak berjalan-jalan, karena dapat mengakibatkan berita tidak diterima secara sempurna.
- Stasiun yang tidak mempunyai berita atau tidak dipanggil, tidak perlu mengudara, anda hanya berbicara kalau ada berita atau dipanggil, usahakan supaya frekuensi selalu clear.
PENGABDIAN MASYARAKAT
- CADANGAN KOMUNIKASI NASIONAL
Amatir Radio merupakan potensi/sumber daya yang cakap dan terlatih di
bidang komunikasi radio. Amatir radio selalu siap membantu Pemerintah.
Pada setiap penyelengaraan Pemilihan Umum, amatir radio Indonesia selalu
dilibatkan dalam jaringan komunikasi Pemilu.
- EMERGENCY SERVICE
Amatir radio selalu siap dengan stasiun radionya dalam bantuan
komunikasi darurat untuk penanggulangan marabaya, penyelamatan jiwa
manusia dan penanggulangan bencana alam. ORARI telah mengirimkan timnya
untuk membantu komunikasi saat penanggulangan bencana tsunami di Aceh
dan Nias, gempa bumi di Yogyakarta dan bencana longsor di Bandung
Selatan.
- PUBLIC SERVICE
Amatir Radio siap membantu kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Setiap
tahun tim Amatir Radio selalu terlibat dalam dukungan komunikasi
angkutan dan pengamanan pada Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
ORARI juga selalu siap membantu berbagai kegiatan/even nasional,
misalnya pada penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional, Sea Games, dan
lain-lain.
- AMATIR RADIO DAN PRAMUKA
JOTA (Jamboree On The Air) merupakan komitmen amatir
radio terhadap gerakan pramuka. Setiap tahun Amatir Radio membantu
pelaksanaan jamboree Pramuka tingkat nasional dan internasional, melalui
komunikasi Radio Amatir.
Manfaat HT
Tunggu dulu, setelah memahami latar belakangnya, beberapa orang setuju dengan alasan-alasan membeli HT di bawah ini:
- Pekerjaan:
ini alasan paling sederhana, mau tidak mau, beberapa pekerjaan
mengharuskan pemakaian HT dalam kesehariannya, misalnya polisi
lalulintas, pekerja tambang, security, bahkan event organizer pun lazim
menggunakan perangkat kecil ini.
- Keselamatan: dalam banyak kasus, penggunaan radio HT telah menyelamatkan banyak jiwa ketika dalam kondisi darurat, misalnya dalam keadaan bencana alam, search and rescue
di gunung, perairan laut, gua bawah tanah, petugas medical mobile,
serta keadaan kegawatan lainnya. Untuk alasan ini pula ada yang membeli
dan menyimpan radio komunikasi khusus sebagai emergency preparedness,
untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi darurat bencana, maka
dapat menolong keselamatan diri sendiri maupun orang lain, mengingat
jalur komunikasi publik seperti telepon dan seluler biasanya terputus
untuk beberapa waktu. Di US dan Canada, saat inipun sistem
komunikasi radio masih menjadi tulang punggung utama ketika terjadi
bencana badai, banjir, tsunami, maupun gempa bumi.
- Praktis: ini alasan kuat mengapa HT masih
digunakan dalam banyak pekerjaan tertentu, karena ada fungsi HT yang
tidak bisa tergantikan oleh ponsel, yaitu komunikasi one-to-many atau broadcast voice information
dan komunikasi mandiri tanpa ketergantungan pihak lain. Dengan demikian
informasi yang disampaikan melalui HT dapat didengar oleh semua pihak
yang memantaunya, sehingga dapat mudah melakukan koordinasi mobile team
secara serentak. Event organizer, field officer, security, tim SAR atau
bahkan konvoi kendaraan, semua memanfaat aspek kepraktisan ini.
- Murah: tanpa perlu dipertanyakan lagi,
mau dipakai terus menerus atau hanya sekali dua kali, biaya perijinan
dan pembelian HT bersifat tetap, tanpa ada pengeluaran biaya lain lagi
seperti halnya komunikasi internet atau telepon seluler. Mau jalan-jalan
di mall besar, tempat wisata, sekarang juga lebih mudah komunikasi
dengan banyak anggota keluarga memakai HT mungil daripada SMS atau
telepon.
- Hobi: masih banyak orang yang menggunakan jalur komunikasi radio untuk bersosialiasi lisan langsung, sekedar berkabar maupun menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan sesama pengguna radio. Dengan banyaknya repeater di saat sekarang ini, trend mulai bergeser dari pengguna rig base station menjadi mobile station menggunakan HT karena lingkup jangkauan menjadi luas dengan adanya repeater. Hobi ini pula yang menjadikan seseorang menjadi kolektor berbagai jenis HT, mulai dari type jadul hingga HT digital.
Masih ada banyak alasan lain, mengapa radio komunikasi terutama HT
masih terus diperlukan dan tetap digunakan hingga saat ini dan
tentunya.. mendatang :)
Copyright © 2012 by: Aditya Wardana
Sumber : http://www.tokoradio.com/manfaat-ht
Rabu, 18 Mei 2016
PEMANDANGAN ALAM MOROWALI UTARA
Selasa, 17 Mei 2016
Morowali Utara, Kabupaten Baru di Provinsi Sulawesi Tengah
Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara ( MorTara ) berkedudukan di Kolonodale Kecamatan Petasia.
Kabupaten Morowali Utara berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Morowali yang terdiri atas cakupan wilayah:
a. Kecamatan Petasia;
b. Kecamatan Petasia Timur ( Pemekaran dari Kecamatan Petasia );
c. Kecamatan Lembo Raya ( Pemekaran dari Kecamatan Lembo );
d. Kecamatan Lembo;
e. Kecamatan Mori Atas;
f. Kecamatan Mori Utara;
g. Kecamatan Soyo Jaya;
h. Kecamatan Bungku Utara; dan
i. Kecamatan Mamosalato.
Kabupaten Morowali Utara mempunyai batas-batas wilayah:
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Buyuntaripa, Desa Korondoda, Desa Bugi Kecamatan Tojo dan Desa Rompi Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una;
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Rata, Desa Gunung Kramat, Desa Matawa, Desa Mangkapa Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai, dan Laut Banda;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Solonsa Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali dan Desa Nuha, Desa Matano, dan Desa Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan; dan
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Uelene, Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan dan Desa Pancasila, Desa Kamba, Desa Matialemba, Desa Kancu’u dan Desa Masewe Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso.
Proses terbentuknya Kabupaten Morowali Utara berdasarkan Undang - undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 yaitu :
Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki luas wilayah ±61.841,29 km
persegi dengan penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±2.935.343 jiwa
terdiri atas 11 (sebelas) kabupaten dan 1 (satu) kota, perlu memacu
peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memperkukuh Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Kabupaten Morowali yang mempunyai luas wilayah ±13.041,32 km persegi
dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 berjumlah ±236.534 jiwa terdiri
atas 18 (delapan belas) kecamatan dan 258 (dua ratus lima puluh
delapan)desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat
dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan.
Pembentukan Kabupaten Morowali Utara adalah terlahir dari aspirasi
masyarakat dan secara administrasi telah bergulir sejak tahun 2003.
Alasan pembentukan Kabupaten Morowali Utara merupakan korban dari
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 yang bersifat ambigu sehingga
menimbulkan konflik dalam masyarakat dan menyimpan potensi konflik
horizontal yang tinggi dalam masyarakat.
Sejarah perjuangan melahirkan Kabupaten Morowali tumbuh sejak lama
dengan dicetuskan melalui kemauan politik resolusi DPRD/GR
PropinsiSulawesi Tengah No.1/DPRD/1966, yang isinya meminta kepada
pemerintah pusat agar Propinsi Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi 11
(sebelas) Daerah Otonom Tingkat II, salah satunya adalah Kabupaten
Morowali yang saat itu disebut wilayah Kerajaan Mori dan Kerajaan
Bungku.
Kabupaten Morowali Utara merupakan wilayah yang didiami oleh mayoritas
Suku Mori yang tergolong kelompok majemuk dan multikultur. Menurut
Albert C. Kruyt (“het Lanschap Mori”) mengklasifikasi penduduk Kerajaan
Mori terdiri dari penduduk pribumi, yaitu mereka yang telah lama menetap
dan menjadi warga Kerajaan Mori yang terbagi lagi dalam 3 (tiga)
golongan, yaitu orang Mori asli, penduduk bukan orang Mori, dan penduduk
aslibukan orang Mori (suku-suku lain) yang mendiami wilayah kerajaan
dan penduduk suku-suku yang berasal dari daerah lain dan sejak
berabad-abad melakukan eksodus dan menetap di wilayah Kerajaan Mori.
Dengan berakhirnya perang dunia ke II, Pemerintah Hindia Belanda
melakukan penataan dengan menjadikan wilayah Kerajaan Mori dan Bungku
sebagai bagian dari wilayah pemerintahan langsung (Government gebied)
dan digabungkan pada wilayah pemerintahan Sulawesi dan daerah
bawahannya(Government van Celebes en Onderhoorigheden) yang pusat
pemerintahannya di Makassar.
Selanjutnya bekas Kerajaan Mori dan Bungku sebagai daerah swapraja yang
masing-masing berkedudukan di Kolonodale dan Bungku. Daerah SwaprajaMori
dibagi 4 (empat) distrik yaitu Distrik Ngusumbatu, Distrik
Sampalowo,Distrik Kangua dan Distrik Soyo yang kepala pemerintahannya
disebut kepala distrik. Pada tahun 1938 Pemerintah Hindia Belanda
melakukan reorganisasi struktur pemerintah dan menghasilkan keputusan
padatahun 1942 bahwa wilayah Swapraja Mori dijadikan 3 (tiga) distrik
yaitu Distrik Tomata berpusat di Tomata, Distrik Ngusumbatu berpusat di
Tinompo, dan Distrik Petasia berpusat di Kolonodale. Seluruh wilayah
permukiman penduduk Suku Mori, wilayah Kecamatan Bungku Utara, dan
Kecamatan Mamasalato yang menyatakan aspirasi dan pernyataan sikap
sebagai yang dahulu sebagai eks daerah Swapraja Bungku kini berada dalam
wilayah pemerintahan Kabupaten Morowali Utara.
Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut
diatas, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum
sepenuhnya terjangkau terutama di wilayah pedalaman dan kepulauan.
Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali
pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru sehingga pelayanan
publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.
Sarana dan prasarana pemerintahan yang sudah sangat lengkap terbangun di
wilayah Morowali Utara sehingga dapat dipastikan apabila terbentuk
pelayanan pada masyarakat akan langsung dilakukan tanpa harus membebani
APBD dengan pembangunan gedung pemerintahan. Sarana prasarana
pemerintahan yang sudah tersedia di Kabupaten Morowali Utara di
antaranya, kantor bupati, kantor DPRD kabupaten, kantor
dinas-dinas,rumah jabatan pimpinan pemerintahan kabupaten, kantor
kejaksaan,rumah tahanan, kantor syahbandar, kantor bea cukai, kantor
TNI/Polri,serta fasilitas pelayanan umum yakni pelabuhan, kesehatan
umum, depot Pertamina, telekomunikasi, kelistrikan, perbankan, dan PDAM.
Sumber kekayaan alam yang besar di wilayah Morowali sehingga dapat
dipastikan Morowali Utara dapat membiayai APBD tanpa membebani Kabupaten
Morowali. Kesanggupan Kabupaten Morowali Utara dalam pembiayaan daerah
berdasarkan potensi kekayaan alam yang meliputi nikel, minyak, gas,
marmer, perkebunan karet dan kelapa sawit, sektor pertanian, perikanan
dan perdagangan. Selain itu Ibu Kota Morowali Utara di Kolonodale adalah
satu-satunya kota administratif bentukan Belanda yang belum jadi ibu
kota kabupaten di Indonesia.
Pembentukan Kabupaten Morowali Utara yang merupakan pemekaran dari
Kabupaten Morowali terdiri atas 9 (sembilan) kecamatan, yaitu Kecamatan
Petasia, Kecamatan Petasia Timur, Kecamatan Lembo Raya, Kecamatan Lembo,
Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Mori Utara, Kecamatan Soyo Jaya,
Kecamatan Bungku Utara, dan Kecamatan Mamosalato. Kabupaten Morowali
Utara memiliki luas wilayah keseluruhan ±10.004,28 km persegi dengan
jumlah penduduk ±92.766 jiwa pada tahun 2012 dan terdiri atas 125
(seratus dua puluh lima) desa/kelurahan. ( AW20130719 )
SUKU WANA
suku Wana
pic: foto.detik.com
|
Suku Wana ini oleh pemerintah setempat digolongkan sebagai komunitas adat terpencil, yang mana di daerah pemukiman suku Wana belum ada fasilitas kesehatan dan sekolah.
Suku Wana disebut juga sebagai Tau Taa Wana yang berarti "orang
yang tinggal di hutan". Sedangkan mereka lebih suka menyebut diri mereka
sebagai Tau Taa, atau "orang Taa".
Suku Wana berbicara dalam bahasa Taa. Bahasa Taa sendiri adalah bahasa
yang diucapkan oleh suku Taa. Dilihat dari bahasa yang diucapkan oleh
suku Wana ini, menunjukkan bahwa suku Wana dengan suku Taa yang berada
di kabupaten Banggai dan kabupaten Tojo Una-Una, kemungkinan besar
adalah kerabat sejak masa lalu.
Pemukiman suku Wana berada di hutan pedalaman, yang mereka sebut sebagai
Lipu. Mereka bermukim di beberapa Lipu, yaitu Lipu To Oewaju, To
Kajumarangke, To Kajupoli, To Posangke, To Bulang, To Langada, To
Untunue dan lain-lain.
Asal usul suku Wana, menurut penuturan masyarakat suku Wana, mengatakan
bahwa dahulunya mereka berasal dari wilayah sebelah tenggara Teluk Bone.
Sedangkan menurut dugaan para peneliti, suku Wana ini hadir di wilayah
ini melalui gelombang migrasi sejak ribuan tahun sebelum masehi. Suku
Wana atau suku To Wana ini termasuk suku tertua di Sulawesi, ada cerita
di Sulawesi Tenggara bahwa suku Towana adalah termasuk salah satu suku
pertama yang menghuni daratan Sulawesi, yang telah ada di Sulawesi sejak
8000 tahun yang lalu pada zaman Mezolithicum.
Versi lain menyebutkan bahwa dari struktur fisik, budaya dan bahasa,
suku Wana termasuk dalam rumpun suku “Koro Toraja”, yang pada jalur
migrasinya berawal dari muara antara Kalaena dan Malili, yang menyusuri
sungai Kalaena dan terus ke utara melewati barisan pegunungan Tokolekaju
dan sampai di bagian tenggara pesisir Danau Poso. Tidak merasa cocok di
tempat ini, mereka melanjutkan perjalanan ke arah timur laut menyisir
lereng gunung Kadata menuju dataran Walati, di lembah Masewa. Mereka
terus bergerak ke arah timur menyusuri sungai Kuse melewati hulu sungai
Bau, kemudian mereka ke arah timur dan berhenti di hulu sungai Bongka
(Kaju Marangka). Di tempat baru ini lah mereka akhirnya menetap dan
membangun pemukiman, dan terbentuklah komunitas suku Tau Taa Wana.
A.C Kryut, seorang peneliti dari Belanda, dalam artikelnya yang berjudul
De To Wana op Oost-Celebes (1930), menyebutkan sebagian imigran
tersebut menyebar dan menjadi 4 kelompok suku yang memiliki dialek
bahasa yang berbeda, yaitu:
- Suku Burangas, berasal dari Luwuk dan bermukim di kawasan Lijo, Parangisi, Wumanggabino, Uepakatu, dan Salubiro;
- Suku Kasiala, berasal dari Tojo Pantai Teluk Tomini dan kemudian bermukim di Manyoe, Sea, sebagian di Wumanggabino, Uepakatu, dan Salubiro;
- Suku Posangke, berasal dari Poso dan berdiam di kawasan Kajupoli, Toronggo, Opo, Uemasi, Lemo, dan Salubiro;
- Suku Untunue, mendiami Ue Waju, Kajumarangka, Salubiro, dan Rompi. Kelompok suku ini sampai sekarang masih menutup diri dari pengaruh luar (Yayasan Sahabat Morowali, 1998).
Lipu, pemukiman suku Wana pic: earth day |
Menurut tetua-tetua adat suku Wana, mereka meyakini bahwa nenek moyang
mereka dari satu asal, yaitu dari Tundantana, sebuah tempat di wilayah
Kaju Marangka, yang berada dalam kawasan Cagar Alam (CA) Morowali.
Tundantana diyakini sebagai tempat manusia pertama yang dititiskan dari
langit dan kemudian melahirkan nenek moyang Suku Wana.
Menurut cerita rakyat suku Wana, mereka meyakini bahwa mereka berasal
dari seorang perempuan bernama Ngga yang diturunkan ke bumi oleh Pue
(Tuhan) dan seorang lelaki bernama Mbakale yang menitis dari sebatang
kayu besar bernama Kaju Paramba‘a. Keduanya kemudian kawin dan
melahirkan dua orang anak. Anak pertama bernama Manyamrame (perempuan),
dan anak kedua bernama Manyangkareo (laki-laki). Setelah dewasa,
Manyamrame dan Manyangkareo kemudian dikawinkan. Dari perkawinan
tersebut, lahir tujuh orang anak, masing-masing: Jambalawa (perempuan),
Sansambalawa (laki-laki), Lapabisa (perempuan), Vuampuangka (laki-laki),
Pini (perempuan), dan Adimaniyu (perempuan) (Dinas Kesejahteraan Sosial
Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, 2003).
Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Wana menyebut tanah warisan leluhur
mereka dengan “tana ntautua” atau tanah para leluhur (Yayasan Sahabat
Morowali, 1998).
“… Di dalam sejarahnya, orang tua dulu menganggap hutan dan tanah
sebagai ayah dan ibu. Hutan atau pohon-pohon (propo) itu ayah dan tanah
itu ibu. Sehingga kami Tau Taa mengelola hutan dan tanah harus dibuatkan
kapongo (sesajian) mampasimang. Tujuannya permisi kepada ayah dan ibu
dan menghindari musibah…” (dalam Camang, Nunci, dan Tampubolon, 2005).
SEJARAH KABUPATEN MOROWALI
Kabupaten
Morowali merupakan Kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran
wilayah Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan
Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Kabupaten Morowali merupakan salah
satu dari sembilan Kabupaten Morowali dan satu kota yang ada di
propinsi Sulawesi Tengah. Sejarah perjuangan untuk melahirkan Kabupaten
Morowali sudah lama tumbuh dan menggelora di hati masyarakat. Aspirasi
tersebut terus berkembang yang kemudian sampai pada tingkat lahirnya
kemampuan politik dari wakil-wakil rakyat di lembaga DPRD dengan
dicetuskannya Resolusi DPRD-GR Propinsi Sulawesi Tengah nomor : 1/DPRD/1966
yang isinya meminta kepada Pemerintah Pusat agar Propinsi Sulawesi
Tengah dimekarkan menjadi 11 (sebelas) daerah otonom tingkat II, yaitu 2
(dua) Kotamadya dan 9 Kabupaten, salah satu diantaranya adlah Kabupaten
Morowali (waktu itu masih disebut Mori Bungku).
komplek kantor bupati.
Sejarah
perjuangan panjang ini ternyata tak pernah mengenal akhir, sehingga
begitu masa reformasi, peralihan orde baru ke masa reformasi saat ini,
di mana kebebasan demokrasi lebih digaungkan sebagai konsep
pemerintahan, dengan kemudian diterapkannya konsep pemerintahan
desentralisasi, yang diwujudkan melalui kebijakan otonomi daerah
ditingkat Kabupaten, dimana Kabupaten diberi porsi yang lebih besar lagi
untuk mengatur daerahnya sendiri. Maka semakin luaslah potensi bagi
terbentuknya daerah Kabupaten baru. Oleh karena itu moment ini direspon
oleh masyarakat seluruh lapisan di daerah Morowali untuk memperjuangkan
kembali aspiral lamanya, yakni pembentukan Kabupaten Poso. Dan akhirnya
perjuangan dan aspirasi masyarakat daerah ini berhasil, yakni dengan
keluarnya kebijakan Pemerintah Pusat untuk membentuk daerah Morowali,
berdiri sebagai Kabupaten sendiri, yang diberi nama Kabupaten Morowali,
berdasarkan hasil pemikiran dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat.
Keputusan
Pemerintah Pusat untuk membentuk Kabupaten Morowali ini kemudian
dituangkan ke dalam UU RI Nomor 51 Tahun 1999. Setelah terbentuknya
Kabupaten Morowali, langkah selanjutnya mempersiapkan perangkat wakil
rakyat di DPRD dan pemilihan Bupati, Saat ini bupati terpilih pertama
yang memimpin secara definitif Kabupaten Morowali adalah Andi Muhammad
Abubakar dan Datlin Tamalagi sebagai wakil bupati definitif pertama dan
Drs. H. Chaerudin Zen sebagai Sekertaris Kabupaten Morowali.
Lambang Daerah
Lambang daerah yang mengambarkan unsur-unsur terdiri dari:
Makna gambar:
Bintang melambangakan ketaqwaan terhadadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tulisan
“Tepe Asa Moroso” melukiskan semboyan persatuan dan kesatuan masyarakat
Kabupaten Morowali yang artinya bersatu kita teguh.
Rumah Adat Morowali melambangkan tempat musyawarah untuk mencapai mufakat di bawah semboyan “Tepe Asa Moroso”.
Padi dan Kapas melambangkan kesejahteraan dan keadilan.
Lekukan-lekukan pada luar melambangkan kondisi topografi kabupaten morowali yang bervariasi.
Pohon palem melambangkan potensi pertanian yang merupakan salah satu unggulan kekayaan wilayah Kabupaten Morowali.
Perahu melambangkan potensi perikanan dan kelautan.
Padi
jumlah 12 (dua belas), kapas jumlah 10 (sepuluh), dan tiang rumah adat
berjumlah 9 (sembilan) melambangkan tanggal, bulan, tahun terbentuknya
Kabupaten Morowali 12 Oktober 1999.
Makna warna
Warna putih melambangkan ketulusan dan tekad masyarakat morowali membangun daerahnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Warna
merah, hitam, dan kuning melambangkan warna khas seni dan budaya
sebagai simbol kesatriaan, keteguhan, dan kematangan dalam membela
kebenaran dan keadilan menuju kejayaan.
Warna hijau melambangkan potensi kehutanan dan perkebunan.
Warna coklat melambangkan potensi barang tambang.
Warna biru melambangkan potensi kelauta.
Drs. H. Anwar Hafid
Bupati Morowali
Drs. S.U. Marunduh M.Hum
Wakil Bupati Morowali
Geografi dan Topografi
A. Kondisi Geografi
Batas dan Luas Wilayah secara administratif Kabupaten Morowali memiliki batas wilayah sebagai berikut :Arah Perbatasan
Utara Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tojo Una-Una
Selatan Berbatasan dengan wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
Barat Berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai
Timur Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah
Luas
daratan Kabupaten Morowali diperkirakan kurang lebih 15.490,12 km2 atau
sekitar 22,77 persen dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Luas
Wilayah Kabupaten Morowali menempati urutan pertama bila dibandingkan
dengan luas daratan kabupaten / kota lainnya di Sulawesi Tengah.
B. Topografi Wilayah
Wilayah
Morowali terdiri dari 13 kecamatan, terdapat 3 kecamatan yang merupakan
daerah kepulauan, yaitu Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Menui
Kepulauan, Kecamatan Bungku Utara. Gambar berikut ini menjelaskan
perbandingan luas wilayah daratan per kecamatan:
Gambar 1.1 Persentase Perbandingan Luas Wilayah daratan Per Kecamatan di Kabupaten Morowali
Sumber : BPS Kab. Morowali (Diolah)
Sebagian
besar wilayah Kabupaten Morowali merupakan wilayah pedesaan dengan
kondisi geografis dan topografi yang berbeda-beda. Adapun jumlah desa
per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.1 Jumlah Desa per-Kecamatan Berdasarkan Keadaan Geografis dan TopografiGeografis
No Kecamatan Pantai Lembah Bukit Daratan Total
(kol 3+4+5+6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Menui Kepulauan 19 - - - 19
2 Bungku Selatan 32 - 1 - 33
3 Bahodopi 10 - - 2 12
4 Bungku Tengah 23 - 1 5 29
5 Bungku Barat 9 - - 1 10
6 Bumi Raya 5 - 3 5 13
7 Witaponda 4 - - 5 9
8 Lembo - 3 7 14 24
9 Mori Atas - 2 6 12 20
10 Petasia 13 4 2 9 28
11 Soyo Jaya 3 1 5 - 9
12 Bungku utara 8 - 2 10 20
13 Mamosalato 6 4 2 2 14
Kab. Morowali 132 14 29 65 240
Secara Topografi
No Kecamatan Pantai Lembah Total (kol 3+4)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Menui Kepulauan 16 3 19
2. Bungku Selatan 14 19 33
3. Bahodopi 12 - 12
4. Bungku Tengah 22 7 29
5. Bungku Barat 10 - 10
6. Bumi Raya 13 - 13
7. Witaponda 7 2 9
8. Lembo 17 7 24
9. Mori Atas 11 9 20
10. Petasia 16 12 28
11. Soyo Jaya 6 3 9
12. Bungku utara 17 3 20
13. Mamosalato 8 6 14
Kab. Morowali 169 71 240
Sumber : BPS Kab. Morowali (Diolah)
C. Gambaran Umum Demografis
Berdasarkan
jumlah luas wilayah 15.490,12 Km2, maka kepadatan penduduk Kabupaten
Morowali sekitar 12 jiwa/Km2. Struktur umur dapat dikelompokkan menjadi
kelompok usia produktif (15-54 tahun) dan usia non produktif (0-14 tahun
dan > 54 tahun). Kelompok usia produktif di Kabupaten Morowali
sejumlah 94.737 jiwa (57,23 %), sedangkan kelompok usia non produktif
sejumlah 69.266 jiwa (41,82 %). Tingkat ketergantungan usia non
produktif terhadap usia produktif di Kabupaten Morowali relatif cukup
tinggi yaitu 75 : 100. Dari data tersebut, terlihat bahwa struktur
penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Morowali, dapat dikatakan
cukup berimbang. Dimana jumlah laki-laki sebanyak 85.502 jiwa (51,65 %)
dan perempuan sebanyak 80.040 jiwa (48,35 %) dengan sex ratio yang
hampir seimbang.
Tingkat
pendidikan penduduk Kabupaten Morowali dapat dikatakan relatif masih
rendah. Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk yang berpendidikan di
bawah SMU/SMK sederajat (SLTP, SD termasuk didalamnya mereka yang tidak
/ belum pernah sekolah) berjumlah 121.764 jiwa (89,09 %). Sedangkan
yang berpendidikan SMU sederajat ke atas (D1, D2, D3, S1 dan S2)
berjumlah 14.91 2 jiwa (sekitar 10,91 %). Adapun prosentase tingkat
pendidikan penduduk per kecamatan dapat dilihat pada gamber berikut :
Gambar 1.2 Perbandingan Jumlah Penduduk per Kecamatan
Sumber : BPS Kab. Morowali
http:
Langganan:
Postingan (Atom)